Cita-cita hati

"Cita-citanya pengen jadi apa?"

Apabila kita merecall memory terdahulu, mungkin pertanyaan ini salah satu yang sangat sering kita dengar, namun bagaimana dengan saat ini? Ketika kita sudah beranjak dewasa, sudah kuliah, sudah mengenal ini dan itu, apakah kita pernah mempertanyakan kembali apa sih sebenarnya cita-cita kita? Apakah cukup dengan kuliah, belajar, mengikuti arus kehidupan yang ada, kemudian cita-cita kita akan terwujud?

Ketika kita bertanya pada diri sendiri, mungkin jawaban kita akan sama, yaitu ingin hidup sukses, enak, nyaman, bahagia dunia, dan akherat. Saya yakin semua orang akan mengharapkan hal yang sama, namun pada kenyataanya, hal itu tidak dapat kita raih dengan begitu saja, harus ada usaha dan kita harus memilih dengan cara apa kita dapat meraihnya. Kalo kata guru fisika sih, semua di dunia berperinsip pada hukum keseimbangan,  "usaha yang kita lakukan, akan sebanding dengan apa yang kita dapatkan", atau lebih lengkapnya:

"usaha yang kita lakukan = hasil saat ini + potensi yang akan datang".

Salah satu cara atau usaha untuk mencapai kebahagian hidup adalah mendeskripsikan dengan detail kebahagian hidup seperti apa yang kita inginkan dan dengan cara apa kita akan meraihnya. Mendeskripsikan kebahagiaan hidup dapat kita lakukan dengan cara mendeskripsikan apa cita-cita kita sebenarnya, dimana cita-cita diawali dari mimpi yang ada dari dalam hati kita. Pada zaman sekarang ini banyak orang yang tidak dapat mendeskripsikan cita-citanya, bahkan tidak memiliki mimpi-mimpi akan kehidupannya. Apabila kita tidak memiliki mimpi akan kehidupan kita maka kita juga tidak akan memiliki cita-cita akan kehidupan kita. Hidup hanya dijalankan dengan begitu saja, hanya menghabiskan waktu menjalani keseharian, tidak berkesan, dan tidak akan ada arti dari kehidupan kita.

Maka oleh karena itu marilah kita bermimpi, jangan takut untuk bermimpi, bermimpilah yang besar, banyangkan mimpi kita, cita-cita kita, kehidupan kita, dan kebahagiaan kita. Tidak perduli bagaimana kondisi kita saat ini, ketika kita sudah memiliki mimpi akan masa depan kita, cita-cita kita, maka dengan sendirinya kita akan mencari jalan untuk mencapai mimpi itu. Jalan yang kita cari, usaha yang kita kerjakan, dan doa-doa yang kita panjatkan akan jelas, terarah, dan terfokus pada mimpi kita. Hidup tidak akan sia-sia, tidak akan terbuang percuma.

Janganlah takut untuk bermimpi. Bermimpi jangan dipikirkan dengan logika. Jangan melihat bagaimana kondisimu saat ini, karena saat ini adalah hasil dari masa lalu, masa lalu tidak dapat dirubah, dan yang dapat kita lakukan adalah merencanakan masa depan, membentuk masa depan, merubah masa depan. Ketika kita sudah memiliki mimpi, sudah mendeskripsikan cita-cita, maka janganlah kita takut untuk melangkah, mulailah dengan langkah kecil tapi pasti. Ukur kemampuanmu, lihat peluangmu, ketahui dan perbaikilah kelemahanmu. Segera tentukan langkahmu dan melangkahlah. Percayalah pada mimpimu, percayalah pada cita-citamu bahwa ia akan membawa kebahagiaan kepadamu dan dia akan datang menjadi kenyataan pada kehidupanmu.

Setelah menentukan mimpi dan melakukan usaha, maka bertawakkallah, pasrahkan pada Allah, berfikirlah positif, berdoa dan biarkanlah Allah yang akan menuntunmu dan memenuhi segala kekurangan dari hasil usahamu.